Tingginya angka kebakaran di Ibu Kota membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutar otak untuk pencegahan dan penanganannya. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginginkan ada alat pemadam kebakaran di setiap permukiman padat penduduk, seperti pawang geni dan APAR (alat pemadam api ringan).
Joko Widodo (Jokowi) mewajibkan disediakan alat pemadam kebakaran atau hydrant di kawasan pemukiman padat penduduk. Sebab di Jakarta rawan terjadi kebakaran, terutama di kawasan padat.
"Ya, mobil pemadam kebakaran terkendala macet, kelamaan. Jadi, memang harus ada alat pemadam kebakaran yang ditempatkan di kampung-kampung padat," kata Jokowi seusai meninjau bekas lokasi kebakaran, di RW 12, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
alatpemadamkebakaran-api.blogspot.comMantan Wali Kota Surakarta ini menyampaikan bahwa penempatan alat pemadam kebakaran di permukiman padat akan dikaji lebih lanjut. Ia memberikan contoh disediakannya alat pemadam yang bisa berpindah tempat dengan mudah.
"Yang penting bisa dipindah-pindah, bisa juga evaluasi dengan cara lain, ada yang bisa pakai sepeda motor, tapi memang harus diputuskan caranya," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, saat ini Balaikota masih melelang alat pemadam untuk ditempatkan di kawasan padat. Alat pemadam itu harus selalu tersedia dan warga harus juga bisa menggunakannya.
"Harus ada (hydrant) pokoknya di lokasi-lokasi yang rawan kebakaran. Sekarang masih dalam proses lelang," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (1/10). Jokowi menjelaskan, penyediaan hydrant itu tidak bisa cepat. Itu akan dilakukan bertahap mengingat anggaran di APBD 2013 terbatas, "Tidak seperti swasta yang bisa membayar langsung," jelas dia.
Sebelumnya kawasan Jakarta kembali terbakar. Kejadian Selasa (1/10) dini hari tadi di permukiman padat penduduk dekat Mal Artha Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ada sekitar 1.000 unit rumah tinggal ludes dilalap si jago merah. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 3.13 WIB. Sebanyak empat korban luka atas kejadian itu. Satu di antara korban luka adalah petugas pemadam kebakaran dan tiga lainnya warga setempat.
Seperti yang diketahui, Pemadam Kebakaran DKI mencatat Sejak Januari hingga awal Oktober 2013 ini terjadi 730 kali kebakaran. Sementara total kerugian diperkirakan mencapai Rp 179 miliar.
(KOMPAS.com)